Sangiran adalah sebuah tempat atau situs manusia jaman
purba. Pada tahun 1936 seorang ahli paleoantropologi bernama Dr. Von
Koenigswald menemukan sekumpulan fosil mansuia purba lengkap di Sangiran ini.
Fosil tersebut diperkirakan berumur 1,5 juta tahun.
Selain fosil manusia purba tersebut, ditemukan pula
peralatan yang digunakan manusia purba pada masa itu seperti kapak batu dan
lain-lain. Di kemudian hari ditemukan pula fosil-fosil binatang purba.
Menurut penelitian Sangiran awalnya adalah sebuah bukit yang
dikenal dengan sebutan ”Kubah Sangiran”. Kubah itu kemudian tererosi pada
bagian puncaknya sehingga membentuk sebuah depresi. Pada depresi itulah,
tersingkap lapisan-lapisan tanah secara alamiah. Dari sinilah para ahli
mendapatkan informasi yang sangat lengkap tentang kehidupan masa lampau
Sejak tahun 1977 Pemerintah telah menetapkan Sangiran
sebagai kawasan cagar budaya melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 070/0/1977, tertanggal 5 Maret 1977. Komite World Heritage Unesco
juga menetapkan Sangiran sebagai kawasan warisan dunia atau World heritage No.
593
Luas wilayah situs yang sudah mendapat pengakuan
internasional ini, kurang lebih 56 km2 yang mencakup tiga kecamatan di
Kabupaten Sragen, yaitu Kecamatan Kalijambe, Gemolong dan Plupuh serta
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
DI sini juga terdapat sebuah Museum Purbakala Sangiran.
Museum ini memiliki kurang lebih 13.086 fosil tetapi yang dipamerkan hanya
2.931, sisanya sebanyak 10.875 lagi masih disimpan di gudang. Untuk melihat
koleksi ini kita hanya perlu membayar Rp 1500, murah kan.
Sangiran yang terletak di kabupaten Sragen , bisa dicapai
dengan mudah dari Kota Solo. Hanya kurang lebih 17 KM arah utara atau jurusan
Purwodadi.
TAWANGMANGU
TAWANGMANGU
Tawangmangu adalah sebuah nama daerah di kaki Gunung Lawu.
Sudah tentu udara di tempat ini masih segar dan suhu udara dingin terutama di
malam hari. Panoramanya indah dengan bukit-bukit dan ladang petani yang memberi
warna hijau sejuk. Sebuah tempat ideal untuk kita melepas lelah dan refreshing.
Tawangmangu terletak kabupaten karanganyar atau sekitar 36
KM arah timur Kota Solo. Tawangmangu mudah dijangkau dari Kota Solo. Ada bus
umum yang hampir tiap 30 menit siap mengantar anda dari terminal Tirtonadi
Solo. Di sepanjang perjalanan menuju Tawangmangu kita akan melihat pemandangan
yang indah di kanan kiri. Semakin deket ke kawasn tersebut jalananya makin
mendaki dan berkelok-kelok seperti puncak bogor. dan udara makin dingin khas
daerah pegunungan.
Sejak lama memang kawasan Tawangmangu ini menjadi salah satu
tujuan wisata favorit bagi banyak turis. Terutama turis domestik. Alam yang
indah dan udara sejuk memang selalu menarik hati orang untuk berkunjung ke
tempat wisata yang masih banyak dihuni oleh monyet-monyet liar.
Ada tips supaya pengunjung tidak diganggu oleh monyet-monyet
liar itu. salah satunya dalah jangan menjinjing barang bawaan seperti tas atau
atau makanan saat anda melintas di sekitar mereka. Monyet-monyet tersebut akan
mendekati anda. Dan saat anda lengah mereka akan merebut serta mebawa nya lari
ke pepohonan. Disarankan untuk mendekap barang bawaan seperti tas di dada.
Ada beberapa tempat yang patut disinggahi jika kita
melancong ke kawasan yang banyak monyet liarnya ini. Tempat-tempat tersebut
antara lain :
Pertama Grojogan Sewu. Air terjun sewu ini bisa dikatakan
sebagai salah aikon dari wisata di Tawangmangu ini. Tempat ini cocok untuk
wisata keluarga. Sambil menikmati keindahan alam di lokasi tersebut kita bias
beristirahat sambil menyantap hidangan sate ayam atau sate kelinci bersama
keluarga. Ada juga kolam renang bagi yang ingin bererang , tentu saja airnya
lebih dingin dari kolam renang yang ada di kota.
Kedua Cemara Sewu. Cemara Sewu adalah tempat wisata di
lereng gunung lawu yang juga indah dan menarik untuk dikunjungi.
Ketiga Puncak Gunung Lawu . Gunung lawu memang menantang
untuk didaki. Track pendakian gunung lawu jelas sehinga memudahkan para pendaki
untuk mencapai puncak. Dan yang paling disukai para pecinta alam adalah keindahan
puncak lawu. Dari puncak tersebut kita bisa melihat danau saraqngan dan gugusan
gung lain di jawa timur.
Camping ground, Bagi mereka yang suka camping, di
Tawangmangu juga ada tempat berkemah yang bagus.
Disini juga ada pasar tradisional tempat kita membeli buah,
sayuran segar dan souvenir.
Sumber : kotasolo.info
Pandawa Water World Solo Baru
SEBUAH objek wisata kelas dunia segera diresmikan di Kawasan
Solo Baru, Sukoharjo. Objek wisata yang diberi nama Pandawa Water World (PWW)
ini letaknya hanya 1 kilometer dari Kota Solo arah selatan. Bila dari Jl
Tanjung Anom, Solo menuju ke arah selatan, dalam waktu beberapa menit,
pengunjung akan sampai di lokasi
Investasi untuk membangun PWW ini tak tanggung-tanggung.
Menelan biaya sekitar Rp 50 miliar. ”Dana sebesar itu belum termasuk harga
tanah seluas 2,7 hektare,” ujar Komisaris PT Pondok Solo Permai, Kunto Harjono.
Ditambah dengan rencana perluasannya, dana yang akan
dikucurkan bisa dua kali lipat. Taman dunia air ini bukan kolam renang biasa,
melainkan kolam renang dengan aneka permainan, yang lebih bersifat petualangan.
Pengunjung objek wisata ini diharapkan bukan saja turis domestik, tapi juga
mancanegara.
Memasuki objek wisata ini, pengunjung langsung menatap dunia
pewayangan dalam ukuran raksasa. Patung pandawa lima yang dibangun untuk
memperindah pemandangan dibuat dalam ukuran besar. Kresna setinggi 37 meter
nampak gagah menghiasi gua buatan yang di bawahnya yang dikitari genangan air
kolam.
Di sebelah kanannya, Satria Pringgodani Raden Gatotkaca
dalam posisi terbang seakan turun dari angkasa. Di depan Gatotkaca, Bima alias
Sena menggenggam gada Rujakpolo seolah-olah siaga menghadapi musuh.
Tak jauh dari Bima, sang Arjuna dengan wajah lembut namun
selalu waspada, siap melepas anak panah dari busurnya.
Modern-Tradisional
Ya, sesuai namanya, Pandawa Water World, Pandawa Lima
diabadikan di sana. Melihat hiasan dalam kolam renang itu, terjadi perpaduan
antara unsur modern dan tradisonal. Sebuah pembangunan tanpa meninggalkan unsur
budaya. Pengunjung tak sekadar bermain dalam dunia air, tetapi melakukan
apresiasi terhadap dunia pewayangan.
PWW yang menurut rencana 18 Desember soft opening, fasilitasnya
antara lain surving boogie, yakni ombak buatan layaknya gelombang di lautan. Di
sini pengunjung bisa melakukan olahraga selancar sambil tiduran. ”Ini
satu-satunya di Indonesia,” ujar Managing Director Rejo Megah Makmur
Engineering Semarang, Johanes Lukman Lukito, desainer dan kontraktor proyek
itu.
Juga ada yang disebut lazy river. Ini fasilitas bersantai,
seakan pengunjung berada di sebuah sungai yang panjangnya sekitar 500 meter.
Ada pula water slide. Di sini pengunjung dapat bergembira, berseluncur dalam
bak meliuk-liuk sepanjang 137 meter.
Masih ada lagi yang disebut black hole. Yang ini permainan
air dalam pipa besar berkelok-kelok, lalu berakhir dengan terjun di kolam.
Bagi yang suka tantangan terjun dari ketinggian, disediakan
Bungy Tower atau menara loncat. Dari menara setinggi 47 meter ini mereka yang
gemar tantangan terjun dari tempat tinggi, bisa merasakan kenikmatan.
Mengapa objek wisata ini menampilkan tokoh-tokoh pewayangan?
”Supaya anak-anak muda tidak lupa dengan budayanya sendiri. Supaya mereka
mencintai wayang, bukan mencintai spiderman atau superman,” kata Johanes.
( sumber Suar Merdeka , 14 Desember 2007 )
Pasar Malam Ngarsapura
Pasca Revitalsiasi Kawasan Ngarsapuran yang berada di jalan
Diponegoro Solo diiproyeksikan jadi sebuah pasar malam. dengan letaknya yang
strategis, antara Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ronggo warsito , diharapkan
Pasar malam Ngarsapuran bisa menjadi icon wiasta baru kota bengawan. NIlai
lebih pasar malam ini adalah dekat dengan pasar antik windu jenar, pasar
elektronik dan Pura mangkunegaran. Menurut rencana night market yang buka mulai
pukul 17.00 hingga pukul 22.00 tersebut akan dihuni 344 pedagang yang dipayungi
86 tenda. Satu tendanya berisi empat pedagang. Namun untuk sementara ini baru
berdiri 70 tenda dengan jumlah pedagang 280 orang.
(sumber: suara Merdeka )
Taman Satwa Taru Jurug
Salah satu objek wisata paling populer di Solo adalah Taman
Satwa Taru Jurug ( TSTJ ). TSTJ terletak di bagian timur kota Solo, tepatnya di
pinggir sebelah barat Sungai Bengawan Solo. Apa yang menarik dari TSTJ ini? Yuk
kita tengok taman yang akan menjadi BUMD ini.
Di TSTJ ini terdapat kebun binatang yang dahulu merupakan
koleksi kebun binatang bon raja Sriwedari. Karena perkembangan dan perubahan
tata kota kebon binantang di taman sriwedari dipindah ke Taman Jurug ini.
Diantara binatang yang dipindh tersebut adalah gajah bernama Kiai Anggoro.
Selain itu dini terdapat taman bermain anak atau kids play
ground. DI taman bermain ini para pengunjung yang datang bersama anak-anak bisa
menunggang gajah atau sekedar bermain ayunan dan lain-lain.
Di tengah-tengah taman ini terdapat sebuah danau dimana para
pengunjung bisa mengarunginya dengan menumpangi perahu yang ada. Atau bisa juga
memancing ikan di danau ini.
Acara hiburan yang rutin diadakan pengelola adalah musik
campursari dan dangdut. Acara tahunan yag menjadi andalan TSTJ adalah Grebeg
Syawal yang disi dengan acara larung agung Jaka Tingkir yang menggambarkan
perjalanan Jaka Tingkir mengarungi Sungai Bengawa Solo.
TSTJ buka setiap hari mulai jam tujuh pagi sampi dengan jam
5 sore. Harga tiket masuk TSTJ untuk golongan : Anak Rp. 3000,- untuk hari
biasa . hari libur harga tiket naik menjadi Rp. 4000,- . Untuk golongan orang
dewasa harga Tiket : Rp. 6000,- untuk hari biasa dan Rp. 7000,- pada hari
libur.
Denah TSTJ ini bisa di lihat di
www.tamanjurug.com/peta/Peta_Jurug.swf
Di bagian utara Taman jurug ini,dahulu merupakan arena balap
moto cross. Pada jaman dahulu pembalap asal bandung, Popo Hartopo, sangat
populer di Kota Solo karena sering berjaya di aren balap moto cross.
Taman jurug ini pertama kali dididirkan dan dikelola Tahun
1975 yang dikelola oleh PT. Bengawan Permai. namun karena masalah biaya dan
pengelolaan yang tidak profesional sehingga kondisi taman ini sangat
memprihatinkan. Hingga akhirnya Pemkot Solo mengambil alih pengelolaan dan
anakn menjadikannya sebagau BUMD berbentuk PT.
kotasolo.info
Museum Radya Pustaka
Di kota Solo terdapat sebuah museum sejarah dan budaya yang
bernama Museum Radya Pustaka. Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di
Indonesia yang didirikan pada masa pemerintahan Paku Buwono IX tepatnya tanggal
28 oktober 1890 oleh kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV. Raden Adipati
Sosrodidingrat IV adalah patih Pakubuwono IX dan Paku Buwono X.
Pada saat itu museum berada di dalam komplek dalem
kepatihan. Untuk lebih memudahkan diakses oleh lebih banyak orang pada tanggal
1 januari 1913 musim ini dipindahkan ke lokasinya yang sekarang yaitu di Gedung
Museum Radya Pustaka ( kompleks Taman Sriwedari ) jalan Slamet Riyadi. Gedung
tersebut dulunya adalah tempat tinggal Johannes Buseelar, seorang warga negara
Belanda.
Museum Radya Pustaka dikelola oleh Yayasan Paheman
Radyapustaka Surakarta dan dibentuk pada tahun 1951. Presidium pertama dibentuk
pada tahun 1966 dan diketahui oleh Go Tik Swan atau juga dikenal dengan nama
K.R.T Hardjonagoro
kotasolo.info
demikian sebagian wisata di kota solo semoga bermanfaat
**ZZZZ wasalam **ZZZZ